Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Sok "Jaim" buat??

Mempertahankan suatu pendapat jika dirasa ide itu benar dalam suatu kesempatan untuk berbicara tidak disalahkan. Karena pendapat yang menurut kita benar itu sudah seharusnya untuk dipertahankan apalagi pendapat benar yang disertai alasan yang logis menyangkut harga diri, jiwa dan raga serta hak kita sebagai manusia untuk hidup. Kenyataan bahwa kita hidup di dunia ini saling membutuhkan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Tak mungkin kita dapat hidup sendiri ditengah kesulitan hidup di dunia ini yang kian hari makin tinggi tingkat kesulitanya. Untuk itu menjaga dan mempertahankan diri dengan mempertahankan suatu pendapat yang diyakini pendapat itu ialah benar dan sangat diharuskan sekali. Kadang kita dituntut untuk mengeluarkan pendapat kita dalam bentuk apapuan agar semua itu tak menjadi ganjalan dalam batin kita. Kebalikanya sering kita mempertahankan pendapat kita walaupun kita tahu pendapat kita itu salah hanya kerena keegoisan yang melanda diri kita saat itu...

Beda Takaran

Alangkah hebatnya Tuhan dapat menciptakan manusia dengan beraneka ragam cipta rasa karsa, kehendak bebas dan akal budi yang membedakan dengan mhakluk lainya. Perbedaan karakter pun terdapat pada setiap individu yang ada di bumi ini. Itulah salah satu keunikan dari ciptaanNya. Manusia dikaruniakan akal budi dengan tujuan agar manusia tersebut dapat mengamati, menimbang dan menjalankan mana yang baik bagi dirinya dan tentunya tidak merugikan orang lain karena manusia adalah sahabat bagi manusia lain (homo homini socius). Setiap manusia pasti merasakan bagaimana pahit dan manisnya hidup menurut takaran diri mereka sendiri karena nilai hidup yang diperjuangkan oleh manusia di dunia ini sangatlah beragam walaupun kadang sama nialinya teteapi belum tentu sama pula tingkat perasaannya karena perasaan atau afektif itu tidak dapat diukur dengan angka. Kecenderungan manusia juga ialah menilai orang lain dengan ketentuan yang telah dipasang oleh individu yang menilai tersebut. Ba...

Dilema Nurani

Detik berganti Meninggalkan waktu yang tak bisa diulang Semakin terasa kelabu Harapan dan impian semakin membisu dalam kantugnnya Ketika ideologi dihadapkan pada tuntutan Berat, memang berat dan sangat berat Serasa berada diujung jembatan yang putus Bingung, pusing dan sedih Kemanakah arah ini? Jaman instant Saat pengorbanan tak ada nilainya Tangan terbuka bukan untuk membantu tetapi untuk meminta Tangan terbuka bukan untuk berjuang tetapi untuk bermalasan Memang racun itu sangat manjur Semua orang telah dibuatnya mabuk Semua orang telah dibuatnya santai Semua orang telah dibutanya tidur terlelap menutup mata Saat semua yang mengerti akan kondisinya berjuang yang lain hanya menutup mata untuk menjadi pencuri diatas tanah sendiri Percuma! percuma! dan sangat percuma! membangun ideology dan kembali untuk menjilat ludah sendiri hm… Mungkin itu caramu untuk memperjuangkan keadilan Mungkin itu caramu untuk membuat kami semua terbebas Mungkin itu caramu untuk membuat kami berjaya ataukah k...

Harmoni Kehidupan

Ingin ku berlari jauh Tapi kaki ini tak mampu. Ingin ku melompat tinggi hingga mengenai tangga awan Tapi sayang badan ini tak sanggup. Ingin ku terbang tinggi meninggalkan bumi ini Tapi apalah… sayang badan ini tak memiliki sayap. ketika Semuanya bercampur Menggugah kalbu Hampir tak sanggup untuk menahan semua ini Rasa dan pikiran yang tak menyatu. Susah senang setengah kendi Harmoni kehidupan yang terus mengalun Serasa memanggil jiwaku untuk terus bernari Tanpa mengenal siang dan malam Kenapa mata dan otak tak bersatu Kenapa badan dan otak tak bersatu Kenapa pikiran dan kenyataan ini tak sama Kenapa tahu tapi tak bisa menolak dan berontak Kuatkanlah dan lindungilah Yang muda dalam semangat, Penuh impian dan harapan Sarat energi dan gairah Ingin suatu hari nanti Tifa kehidupan ditabuh Semua dengan ekspresi kebebasanya bernari Diatas tanahnya yang subur… (O_C).Puren, 15 Juli 2010

Dengarkanlah

Serasa sesak didadaku Mencoba tuk menghela nafas Tetap saja… Huf…. Suara komputer tua Menghiasi malam kelabu ini Oh… Serasa mengalahkan suaraku yang ingin menjerit Tapi sayang tak ada satu pun yang mendengarkanku sakit… mungin ku salah dalam menafsirkan pikiranku hm…. Hembusan kipas ini Menemaniku merenung dalam sepi ditengah perih hati Akankah semua berakhir Tolong dengarkanlah aku! Jagad raya dengan kekeuatan batinku… ingunku berteriak Melepas batu dalam dadaku Semua membisu… Ya semua membisu Siapakah aku ini? Serasa berjalan dalam kegelapan Seharusnya ku bertahan… Yah bertahan Bertahan dalam kesesakan O_C (Puren, 25 Feb 2010 {23:19})

Ketika Sistem Dihadapkan dengan Kebersamaan

(sebuah catatan refleksi) Ketika sistem dihadapkan dengan rasa kebersamaan kita, apa yang akan terjadi?. Itulah yang ada dibenak saya setelah mengikuti proses pemilihan Ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa/i Papua (IPMAPA), walaupun tidak sampai selesai hingga penetapan ketua terpilih. Mengapa saya mengatakan demikian karena jujur saya merasa tidak dianggap sebagai mahasiswa Papua yang sedang mengeyam pendidikan di kota Yogyakarta dan memiliki hak untuk menetukan pemilihan ketua yang juga secara tidak langsung akan menentukan keberadaan saya sebagai mahasiswa Papua di kota Yogyakarta. Suara saya tidak diinginkan dan tidak dianggap untuk memilih ketua Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA) hanya karena terlambat untuk mendaftar sebagai pemilih. Saya dapat menerima peraturan yang telah ditetapkan oleh panitia bahkan saya merasa telah berusaha semaksimal mungkin untuk menaatinya dari awal rapat hingga detik-detik terakhir pemilihan ketua. Saya merasa saya telah menghormati Panitia...

Album "Bersama mereka"

Gambar
untuk mereka..... klo su malam temapat main pindah ke dalam rumah....heheheh.....ah sa kangen kam semua pasukan baru ditengah yang lama waktu sakit di wanggar ditemani adik2ku yang tukang bikin ribut semua tapi rame action!! Ade Kame and his friends "Ade-adeku yang lucu-lucu, tiap hari ada saja yang diperebutkan..hm.....jd ingat masa kecil ni" sama Bapa Tua Pekeyibo n Aba wanggar Pekeydegamadi. Kel besar di SP 2 Jalur A. Nabire Papua Jalan di Wanggarsari- SP-B Nabire Papua.

Macam bebek ka..!!!???

Gambar
Menurut Aristoteles manusia adalah mahkluk sosial. Itu sebabnya manusia itu mempunyai kecenderungan untuk bergabung dengan orang lain untuk membina hidup bersama. Untuk itu manusia hendaknya dapat beradaptasi dengan lingkunganya (kelompok, group,kumpulan) termasuk orang-orang yang ada disekitarnya. Kadang kita hidup cenderung untuk bergerombol dalam kelompok di dalam kelompok kecil atau sekelompok yang besar. Kadang kita mulai ikut-ikutan menggunakan pakaian dan potongan yang sama, melakukan sesuatu dengan bergerak kearah yag sama, meneriakan slogan-slogan yang sama, menyanyikan lagu-lagu yang sama dan berbuat hal lain yang sama dengan mode yang telah menyeragamkan kita ini. Ketika semua itu kita lakukan dengan ketidak sadaran kita berarti ingatlah bahwa kita telah terjangkit mental bebek . Hidup ala bebek itu ialah hidup yang hanya ikut-ikutan contohnya seperti yang telah dijelaskan diatas. Dalam kondisi tersebut kita bisa saja mengorbankan pendapat, ide, pandangan bahkan cita-c...

Suatu Hari

Jika suatu hari kamu merasa ingin menangis. Panggil aku! Aku tidak berjanji bahwa aku akan membuatmu tertawa tetapi aku dapat menangis bersamamu. Jika suatu hari kamu ingin lari menjauh, jangan takut untuk memanggil aku! Aku berjanji tidak akan memintamu berhenti. tetapi aku akan berlari denganmu. Jika suatu hari kamu tidak mau mendengarkan seorang pun. Panggil aku! Aku berjanji akan hadir bersamamu Dan akupun akan diam. Kau tahu… Aku mengasihimu…… Jangan lupakan itu! Di dalam waktu indah maupun buruk, Aku akan selalu bersamamu.

"Harapan, Humor dan Visi" Versiku...

Tak terasa kini aku telah melewati beberapa semester setelah memutuskan untuk melajutkan studi ke perguruan tinggi. Pada akhir bulan ini aku akan memulai semester yang baru. Memang ini merupakan suatu kebahagian tersendiri sekaligus suatu tantangan yang sulit dan yang utama bagiku yang harus kulewati dan kuselesaikan saat ini. Sekilas aku membaca ulang bahan kuliah di semester yang lalu. Hm… aku tertegun sekaligus tertarik dengan beberapa mata kuliah yang menurutku sangat menantang bagiku. Aku terus mebolak-balik kertas catatanku hingga sampailah aku pada kata “Harapan, Humor, dan Visi”. Wah… kedengarnya memang menantang tapi prakteknya memang sulit karena membutuhkan suatu pengorbanan menurutku. Setiap orang pasti memiliki usaha untuk mendapatkan kedamaian, keamanan, kenyamanan dan kebahagiaan dalam hidup. Terlebih lagi ketika seseorang bertambah usia ke arah yang lebih matang. Masing-masing orang juga pasti memiliki suatu impian untuk hidup bahagia di masa senjanya. Apakah Anda ...