Sok "Jaim" buat??

Mempertahankan suatu pendapat jika dirasa ide itu benar dalam suatu kesempatan untuk berbicara tidak disalahkan. Karena pendapat yang menurut kita benar itu sudah seharusnya untuk dipertahankan apalagi pendapat benar yang disertai alasan yang logis menyangkut harga diri, jiwa dan raga serta hak kita sebagai manusia untuk hidup.
Kenyataan bahwa kita hidup di dunia ini saling membutuhkan antara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya. Tak mungkin kita dapat hidup sendiri ditengah kesulitan hidup di dunia ini yang kian hari makin tinggi tingkat kesulitanya. Untuk itu menjaga dan mempertahankan diri dengan mempertahankan suatu pendapat yang diyakini pendapat itu ialah benar dan sangat diharuskan sekali. Kadang kita dituntut untuk mengeluarkan pendapat kita dalam bentuk apapuan agar semua itu tak menjadi ganjalan dalam batin kita.

Kebalikanya sering kita mempertahankan pendapat kita walaupun kita tahu pendapat kita itu salah hanya kerena keegoisan yang melanda diri kita saat itu. Terkadang kita tak menuruti apa kata hati kita karena terpengaruh dengan pendapat orang lain yang kita anggap sebagai kerabat dekat kita. Jika hal ini terjadi maka salahkanlah diri kita sendiri karena kita telah menutup diri dari suatu perubahan kearah yang lebih baik yang hendak terjadi pada diri kita. Terkadang kita mempertahnakan pendapat salah kita karena hanya kita tak mau malu di depan orang lain akibat kesalahan kita. Apalagi jika kita adalah orang yang dikenal dengan keseringan kita untuk memprotes sesuatu yang salah dalam lingkungan hidup keseharian kita.

Lebih parahnya lagi bahwa jika kita adalah orang dianggap terpandang dalam hal intelektual karena tingakat pendidikan kita yang lebih tinggi dari orang lain yang dengan mudahnya untuk mengiyakan dan menerima pendapat salah tersebut walaupun kita telah tahu dan sadar bahwa pendapat itu sebenarnya ialah pendapat yang salah. Kita takut untuk melawan pendapat tersebut karena pendapat tersebut telah mendapat banyak persetujuan dari tiap anggota disitu. Jikalau ini terjadi gelar yang didapat dari tingkatan pendidikan kita di pertanyakan. Apakah kita telah siap untuk mendapatkan gelar tersebut? Apakah perilaku kita di lingkungan hidup kita telah mencerminkan sorang yang telah menyelesikan suatu perguruan tinggi yang ternama? Sangat disayangkan ketika kita takut untuk melakukan dan membela yang benar karena takut untuk kehilangan masa. Ingatlah bahwa kita telah berbohong pada diri kita sendiri. Lebih baik tidak menyelesaikan pendidikan yang tinggi tapi ketika dihadapkan dalam suatu dilema pengambilan keputusan kita mampu untuk menggunakan kecerdasan kita untuk berpikir kritis serta humanis.

Mempertahankan suatu pandapat yang diyakini pendapat itu benar dan telah dipertimbangkan demi keselamatan orang banyak itu baik adanya. Sebab jika kita tidak memberitahukan kepada orang lain bahwa kenyataan itu salah dan membiarkan mereka berlanjut dalam ketidakjelasan suatu kegiatan, sama saja saat itu kita telah mencelakakan mereka untuk berkembang dalam dunia ketidaktahuan mereka yang kian berlanjut. Itulah sebabnya jika kita dituntut untuk mengeluarkan dan menyampaikan semua pendapat kita jika pendapat itu kita yakini benar dan dapat berguna bagi diri sendiri dan terutama bagi banyak orang . Namun kecerdasan kita untuk berpikir kritis sangat dipertanyakan disini janganlah kita menjadi buta terhadap kenyataan yang salah hanya karena sok jaim (Jaga image). Dipermalukan karena telah memberitahukan yang benar terhadap orang lain demi kemajuannya kearah yang lebih baik itu sangat baik dari pada diam seribu bahasa dan menyetujui yang tak benar karena takut dijauhi dan membiarkan orang lain berkembang kearah yang buruk karena ketidak tahuan mereka yang semakin membudaya. O_C

Komentar

Popular

Contoh Alat Ungkap Masalah Siswa dan Lembar Respon dalam Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Alasan Memulai Kembali