Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2009

Kebesaran Jiwa dan Kepercayaan Diri (bagian II)

Gambar
Apa yang membuat orang tidak pernah merasa lelah dalam usahanya mewujudkan cita-cita, atau tidak mudah menyerah dalam perjuangan sekali pun ia mengahadapi tantangan-tantangan yang berat? Tidak lain dan tidak bukan hal itu terhubung dengan suatu pengertian atau pemahaman tentang hidup yang sudah menjadi milik orang itu. Memiliki hidup bukanlah tindakan egoistis, tetapi mengungkapkan tanggung jawab manusiawi yang paling dasariah. Untuk memiliki hidupnya seseorang membutuhkan PENERIMAAN atas diri dan dunia sekitar tempat dimana dia hidup. Penerimaan ini bukanlah semata penerimaan pada hal-hal yang menyengkan atau yang sesuai dengan harapan saja, melainkan PENERIMAAN SEUTUHNYA atas diri dan dunia, apa adanya. Menerima diri dan dunia apa danya bukanlah tindakan menyerah secara pasif pada keadaan, melainkan tahap paling awal dari pertumbuhan pribadi seseorang. Bila bongkah batu besar penolakan diri sudah terpecah, pada saat itu orang menemukan pengalaman DAMAI dan PERCAYA. Peneguhan terus-me...

Kebesaran Jiwa dan Kepercayaan Diri (bagian I)

Tentang cinta kasih diajarkan kata-kata seperti ini " Cintailah sesamamu manusia sebagaimana engkau mencintai dirimu sendiri". Pertanyaannya, bagaimana kita sanggup mencintai orang lain secara tulus kalau kita tidak mampu melakukannya untuk diri sendiri? Hal ini tentu saja tidak mengajarkan cinta egosentris, tetapi untuk mengingatkan perlunya kita melihat dan menerima diri secara utuh, tulus dan ikhlas. Sikap nilah yang mampu mengantarkan kita untuk mampu menerima diri orang lain secara utuh pula. Cinta kasih inilah dasar hidup barsama. Di dalam hidup bersama itu, kita berjuang sedemikin rupa sehingga cita-cita, setinggi apapun, dapat kita capai. Tetapi dalam hidup bersama itu, kita ada dalam kebersamaan dengan orang-orang lain. Seringkali kebersamaan dengan orang-orang lain ini amat memepengaruhi bagaimana kita melihat diri kita sendiri. Kita mungkin melihat diri kita dalam situasi lebih daripada orang lain. Di sinilah kebesaran jiwa dan kepercayaan diri seseorang dibangun. ...

Sarjana Kelabu

Gambar
Saat itu,... aku ingin seperti itu, 1000 kata pun tak sanggup menyusun sebuah maksud yang terdalam Semuanya menggoresi bayang dalam kalbu Pahit manis kehidupan Tanyalah pada dia yang mempunyai nurani "Ibu Pertiwi" Saat Mentari memberikan seberkas cahaya Semuanya mengalir bagai air, Tanpa salah dan dosa Mimpi sarjana kelabu di siang hari Kehilangan arah mata angin. Aku takut saat bayangan itu menghantui kalbu saat harapan telah hilang mengguncangkan singgasana paling dalam Menggetarkan sang jiwa kehidupan Melenyapkan arah mata angin Mengubur semua perasaan yang paling dalam tapi, ini bukan salahmu Ku coba tanya hari esok semua membisu memang esok penuh misteri. O_C (Puren, 04 Februari 2009)