Saat Pikiran dan Raga Beda Arah
Saat pikiran dan badan (raga) ini tak sejalan, rasanya mati rasa. Hidup malas mati pun malas. Ibarat besi berani sama sisi yang dihadapkan mereka saling bertolak tak mau disatukan dan memang tak bisa disatukan. Kekuatan dari dalam diri sendiri yang dapat mengendalikan semua yang terjadi pun hilang karena bingung mau ikut pikiran atau badan.
Maju salah, mundur salah, tinggal ditempat pun salah. Rumit sangat rumit. Ya Tuhan dosa apakah yang membuat beban ini terasa begitu berat hingga tak mampu untuk diangkat lagi. Kau adalah adil, tapi rasanya semua yang terjadi dalam hidup tak adil rasanya, settingan apa yang sedang dibuat hai Sutradara? Tidak bisakah ditukar dengan peran baik?. Sulit sekali berperan pikiran dan badan tak menyatu, kekuatan diri pun hilang. Bunuh saja raga karena semakin hari semakin menyiksa, agar pikiran pun hilang dan raga dapat beristirahat dengan tenang.
Sampailah pada titik ini, titik terendah yang penuh perjuangan tenaga dan pikiran. Mencoba menarik bersama antara tenaga dan pikiran untuk terus maju berjalan mengisi sisa hari hidup walau mereka berdua melangkah di jalur yang berbeda. Air mata sama sekali tidak mempunyai kekuatan untuk mengatasinya lagi. Kekuatan terbesar ada dalam diri, tapi kekuatan itu telah dipakai untuk mempertahankan keberadaan di dunia ini, ditengah situasi yang sulit. Sisanya hanya berharap dan pasrah pada sang Pemilik Waktu, sampai dimana, kapan, oleh siapa, apa yang menyebabkan dan bagaimana cerita ini berakhir? Entah pada siapa lagi cerita ini akan dibagikan.
for my life teacher. I want to share all my problem with you because just only you know me and give me problem solving, and your answer is all true and always the best in my life. I'm sorry, because ...................(you now about that. But,......... I Only say Sorry...... Very sorry. Sorry as much as star in the sky.
One day, I hope will see you again and spend time with you for life remain.
please God, give me one chance.
Because I ........
WD (my home, 22/05/2015).
Maju salah, mundur salah, tinggal ditempat pun salah. Rumit sangat rumit. Ya Tuhan dosa apakah yang membuat beban ini terasa begitu berat hingga tak mampu untuk diangkat lagi. Kau adalah adil, tapi rasanya semua yang terjadi dalam hidup tak adil rasanya, settingan apa yang sedang dibuat hai Sutradara? Tidak bisakah ditukar dengan peran baik?. Sulit sekali berperan pikiran dan badan tak menyatu, kekuatan diri pun hilang. Bunuh saja raga karena semakin hari semakin menyiksa, agar pikiran pun hilang dan raga dapat beristirahat dengan tenang.
Sampailah pada titik ini, titik terendah yang penuh perjuangan tenaga dan pikiran. Mencoba menarik bersama antara tenaga dan pikiran untuk terus maju berjalan mengisi sisa hari hidup walau mereka berdua melangkah di jalur yang berbeda. Air mata sama sekali tidak mempunyai kekuatan untuk mengatasinya lagi. Kekuatan terbesar ada dalam diri, tapi kekuatan itu telah dipakai untuk mempertahankan keberadaan di dunia ini, ditengah situasi yang sulit. Sisanya hanya berharap dan pasrah pada sang Pemilik Waktu, sampai dimana, kapan, oleh siapa, apa yang menyebabkan dan bagaimana cerita ini berakhir? Entah pada siapa lagi cerita ini akan dibagikan.
Saat pikiran dan badanmu (raga) tak sejalan, kekuatan dalam diripun mulai pudar karena bingung mau ikut pikiran atau badan. Saat itu, apa yang kau rasakan?? (Bagi yang pernah merasakanya)
for my life teacher. I want to share all my problem with you because just only you know me and give me problem solving, and your answer is all true and always the best in my life. I'm sorry, because ...................(you now about that. But,......... I Only say Sorry...... Very sorry. Sorry as much as star in the sky.
One day, I hope will see you again and spend time with you for life remain.
please God, give me one chance.
Because I ........
WD (my home, 22/05/2015).
Komentar