I Belive In the Power of Prayer

Komentar

Anonim mengatakan…
Kata yang sangat bersahabat dengan jiwa yang hancur mengingatkanku pada pengalaman akan jiwa yang hancur lebur. Selebur-leburnya besi bahkan baja. Pengalaman hidup pahit itulah yang terkadang membentuk kita menjadi manusia yang tegar walaupun daging ini lemah selembut kapas untuk menerima kenyataan yang memutuskan harapan hidup, namun Tuhan tidak pernah membiarkan umat-Nya yang telah ditentukan kan jadi apa kelak.
Kasihan bagi jalur penghambat majunya papua melalui sikap dan perilaku yang kurang baik untuk dipertahankan...
Masalah kebebasan pribadi, HAM kita bicarakan namun satu harga yang mahal untuk dibayar yaitu "Pembentukan Karakter" orang asli Papua yang tidak terarah dengan baik ("Ini Tangaungg jawab bersama")

By.Manbayu

Popular

Contoh Alat Ungkap Masalah Siswa dan Lembar Respon dalam Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Alasan Memulai Kembali